Ahmad Luthfi Janji Bereskan Banjir di Demak dan Grobogan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widodo-bogiarto-1'>WIDODO BOGIARTO</a>
LAPORAN: WIDODO BOGIARTO
  • Rabu, 21 Mei 2025, 06:27 WIB
Ahmad Luthfi Janji Bereskan Banjir di Demak dan Grobogan
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi/Ist
rmol news logo Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) berupaya membereskan bencana banjir yang menerjang Demak dan Grobogan.

Gubernur Jateng Ahmad Luthfi mengatakan, masyarakat sudah dilokalisir tim gabungan dari BPBD Jawa Tengah, Kabupaten, SAR, dan relawan. Bantuan logistik juga sudah dikirim ke lokasi oleh dinas terkait.

"Ini sudah mulai normal, beberapa pengungsi sudah kita lokalisir. Bantuan logistik sudah dikerahkan ke sana," kata Ahmad Luthfi di Jakarta, Selasa 20 Mei 2025.

Banjir yang terjadi di Demak akibat hujan dengan intensitas tinggi, sehingga menyebabkan luapan atau limpasan air dari Sungai Tuntang dan tanggul Sungai Tuntang jebol di dua titik, yaitu di Desa Karangrejo dan Desa Kembangan, Kecamatan Bonang.

"Sungai Tuntang ini adalah kewenangan pemerintah pusat, dalam hal ini BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) dan Kementerian PU," kata Ahmad Luthfi.

Ahmad Luthfi mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada karena curah hujan yang masih tinggi di beberapa daerah. Antisipasi terus dilakukan tim gabungan dengan melokalisir warga, agar mudah dalam mengatur apabila terjadi bencana susulan.

"Tempat-tempat pengungsian juga sudah kami siapkan," kata Ahmad Luthfi dikutip dari RMOLJateng.

Kepala BPBD Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggugan mengatakan, sesuai instruksi dari Gubernur Ahmad Luthfi, tim langsung bergerak ke lokasi tidak lama setelah mendapatkan laporan. Langkah pertama yang dilakukan adalah menyelamatkan warga terdampak.

"Pertama, penyelamatan warga terdampak dengan dievakuasi ke pengungsian, utamanya kelompok rentan. Kedua, penanganan teknis yang dikoordinasikan dengan instansi terkait," kata Bergas.

Berdasarkan data BPBD Jateng pada Senin, 19 Mei 2025, pukul 18.00 WIB, jumlah warga terdampak banjir ada 11.662 jiwa dari 2.903 KK. 

Sebanyak 153 unit rumah tergenang, serta 18 unit fasilitas umum, 13 unit fasilitas pendidikan, tiga unit fasilitas kesehatan, dan 270 hektare lahan pertanian terdampak banjir.

Sedangkan banjir di Grobogan yang terjadi sejak Jumat 16 Mei 2025, pukul 22.30 WIB, disebabkan hujan intensitas tinggi, saluran drainase yang buruk, dan jebolnya tanggul Sungai Kliteh dan Sungai Renggong serta luapan dari Sungai Tuntang.

"Di Grobogan, sampai Selasa, 20 Mei 2025, pukul 07.00, air belum surut di Desa Sukorejo, Kecamatan Tegowanu dengan ketinggian air 50-150 cm," kata Bergas.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA