Petani Indramayu Keluhkan Krisis Air

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Rabu, 24 Mei 2017, 16:26 WIB
Petani Indramayu Keluhkan Krisis Air
Ilustrasi/net
rmol news logo Lahan pertanian di Indramayu dilanda kekurangan air. Musim hujan telah usai dan para petani terpaksa memenuhi kebutuhan air untuk lahan pertaniannya dengan menggunakan mesin pompa penyedot air.

Wakil Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu, Sutatang, mengatakan, krisis air sudah berlangsung hampir dua pekan. Sementara, air irigasi dari Bendung Rentang tidak sampai ke Indramayu.

"Ini terjadi di Kecamatan Balongan, Juntinyuat, Karangampel dan Kedokanbunder. Umur tanaman padi di kecamatan-kecamatan itu rata-rata baru 10 sampai 20 hari," ucapnya saat dihubungi RMOL Jabar, Rabu (24/5).

Tatang mengatakan, selama ini area sawah di kecamatan tersebut mendapatkan pengairan dari Saluran Induk (SI) Sindupraja, yang bersumber dari Bendung Rentang di Kabupaten Majalengka. Posisi daerah-daerah itu paling ujung dari layanan saluran irigasi.

Untuk mengatasi kekurangan air, para petani di sejumlah daerah terpaksa menyedot air dari saluran pembuangan untuk mengairi persawahan yang mengering.

"Kalau tidak segera diairi, tanaman padi bisa mati kekeringan," katanya.

Tatang mengakui, pompanisasi memaksa petani untuk merogoh kocek lebih dalam. Selain untuk membeli bensin sebagai bahan bakar mesin pompa, pengeluaran pun bertambah untuk membayar upah pekerja. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA