Anggota Komisi V DPR, Daniel Mutaqien Syaefuddin, menilai pelatihan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) 2025 itu penting, mengingat mayoritas nelayan masih mengandalkan ilmu otodidak.
“Ilmu mereka hebat, tapi berbasis pengalaman. Sekarang waktunya dipadukan dengan teknologi,” ujar Daniel kepada wartawan, Rabu, 18 Juni 2025.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Komisi V DPR melatih 70 nelayan menggunakan aplikasi Indonesia Weather Information for Shipping (InaWis), sistem cuaca dan navigasi laut berbasis data.
Aplikasi ini menampilkan peta cuaca, gelombang, jalur aman, hingga indikator keberadaan ikan.
Lanjut politikus Golkar tersebut, nelayan bisa tahu waktu dan lokasi terbaik untuk melaut melalui fitur yang ada di aplikasi.
“Lebih efektif, efisien, dan mengurangi risiko kecelakaan laut,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT: