Begitu kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono di Jakarta, Senin, (27/3).
Menurutnya, selama ini ketahanan pangan dan kesejahteraan petani dihadapkan pada beberapa permasalahan seperti meningkatnya ancaman kekeringan dan banjir sebagai dampak dari perubahan iklim global. Hal ini semakin diperparah oleh rusaknya lingkungan dan rendahnya keandalan air irigasi
"Apalagi, baru 11 persen luas irigasi yang airnya dijamin oleh waduk, sementara sisanya 89 persen masih dari sungai, air tanah, maupun sumber air lainnya," ujar Basuki.
Menteri Basuki mengatakan, salah satu upaya Kementerian PUPR dalam meningkatkan ketahanan pangan, khususnya di Provinsi Sumatera Utara adalah dengan pembangunan Bendung Sitakkurak.
Dijelaskan Basuki bahwa bendung ini akan menampung aliran Sungai Sirahar di Barus Kabupaten Tapanuli Tengah.
"Bendungan ini akan meningkatkan indeks tanam sampai 200 persen untuk daerah irigasi Sitakkurak, Uratan, dan Ladang Tengah di Kabupaten Tapanuli Tengah yang memiliki luas pertanian 2.200 hektar," sambungnya.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Sungai Sumatera II Baru Pandjaitan mengatakan pekerjaan yang dimulai sejak 4 November 2015 tersebut akan rampung pada 22 November 2017. Saat ini progres konstruksi telah mencapai 69,87 persen.
"Nantinya bendung ini akan meningkatkan elevasi air sungai dengan volume 2.820,21 meter kubik perdetik. Sehingga pasokan air irigasi ke area persawahan bisa tetap terjaga terutama musim kemarau," tambahnya.
Adapun total anggaran untuk proyek ini mencapai Rp 81,34 miliar dan dikerjakan oleh kontraktor lokal, PT Hariara.
[ian]
BERITA TERKAIT: