Semarakkan Hari Batik, Mahasiswa Gelar Acara UGM Berbatik

"Di era sekarang batik bukan hanya sekedar busana tradisional, namun juga merupakan sebuah simbol cinta negara bagi orang yang mengenakanya. Maka dari itu acara ini juga kami langsungkan sebagai wujud cinta kami terhadap batik dan Indonesia," jelas Panitia Acara UGM Berbatik, Jatmiko Wirawan, dalam keterangannya (Sabtu, 1/9).

Kegiatan "UGM Berbatik" ini terdiri dari beberapa rangkaian acara. Diawali dengan sepeda santai, acara kemudian dilanjutkan dengan "Berbagi Cerita" bersama pembatik. Selain itu juga diadakan Deklarasi Cinta Indonesia sebagai wujud cinta Mahasiswa/i UGM pada bangsa. Terakhir kegiatan akan ditutup dengan Panggung Ekspresi Cinta yang merupakan mimbar bebas bagi siapapun yang ingin mengungkapkan optimisme nya untuk Indonesia.

Selain itu juga akan diadakan UGM Berbatik Photo Challange yang  dapat diikuti Mahasiswa Aktif UGM dengan cara mengupload foto diri di Instagram dengan hashtag #HariBatikNasional #SinergiUGM #UGMBerbatik untuk kemudian ditag ke akun instagram @bemkmugm_. Dengan UGM Berbatik Photo Challange ini diharapkan dapat menambah kemeriahan Hari Batik Nasional.

"Acara ini juga sebagai ungkapan bahwa Kami Mahasiswa/i Gadjah Mada tetap optimis dan siap berjuang memperbaiki Indonesia,” sambung Menteri Kajian Strategis BEM KM UGM ini.

Penetapan 2 Oktober sebagai sebagai Hari Batik Nasional karena pada tanggal tersebut batik Indonesia secara resmi diakui UNESCO dengan dimasukkan ke dalam Daftar Representatif sebagai Budaya Tak-benda Warisan Manusia (Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity) dalam Sidang ke-4 Komite Antar-Pemerintah (Fourth Session of the Intergovernmental Committee) tentang Warisan Budaya Tak-benda di Abu Dhabi.

"Besar harapan dengan diadakanya UGM Berbatik dapat menginspirasi masyarakat utamanya pemuda di Indonesia untuk turut melestarikan budaya sebagai wujud cinta kepada Indonesia," tandasnya.[zul]