Seorang petani bernama Getta (34), warga yang tinggal di Desa Lambar, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo, Sumatera Utara mengatakan harga tomat hanya Rp 500 per kilogram.
"Hari ini harga tomat hanya Rp 500 per kilogram. Padahal pekan lalu mencapai harga Rp 1.500 per kilogram," ungkap Getta kepada Kantor Berita Politk RMOL, Rabu (17/8).
Akibat harga sayur mayur yang murah, Getta mengaku enggan memanen tomatnya yang saat ini sedang memasuki masa panen.
"Harga pupuk dan obat mahal, belum lagi ada biaya panen seperti upah pekerja, ongkos perjalanan menuju pasar penjualan buah dan sayur tidak sebanding dengan harganya," keluh Getta.
Ia menjelaskan bila harga murah semacam itu terjadi sejak musim kemarau melanda Tanah Karo. Tak hanya buah tomat, harga murah juga berlaku untuk sayur mayur dan komoditi lainnya.
"Bahkan harga sayur kol juga sama. Bahkan perani banyak yang enggan memanen hasil pertaniannya," ungkap Getta.
Untuk itu Getta berharap ada campur tangan dari pemerintah untuk menetralisir harga sayur mayur di Tanah Karo. Termasuk diantaranya menurunkan harga pupuk dan obat-obatan untuk tanaman. Dengan demikian petani dapat sejahtera dari hasil pertanian mereka.
[rus]
BERITA TERKAIT: