Sisi Meiliana yang didampingi suami, Liam Tiu menyampaikan permohonan maaf dan penyesalan mendalam di hadapan sang walikota, dan sejumlah pejabat daerah.
"Saya mau minta maaf pak kepada masyarakat Indonesia, terutama masyarakat Tanjungbalai atas kesalahpahaman yang saya perbuat. Saya minta maaf sedalam-dalamnya. Kami minta maaf ya pak," kata Meiliana, di Mapolres Tanjungbalai, Kamis malam (4/8).
Permintaan maaf itu disampaikan Meiliana berulang-ulang. Dia juga memohon maaf kepada masyarakat muslim di Indonesia. "Dari lubuk hati saya paling dalam, saya meminta maaf," ucapnya.
Meiliana berharap agar warga Kota Tanjungbalai dapat kembali rukun dan damai.
"Semoga Kota Tanjungbalai ini bisa hidup rukun dan damai seperti sedia kala, supaya hidup rukun bertetangga ya pak," ungkapnya.
Dua orang yang disangka sebagai provokator dan pelaku pembakaran juga menyampaikan permohonan maaf.
"Kami memohon maaf kepada masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Tanjungbalai atas insiden 29 Juli yang lalu, dalam perusakan rumah-rumah ibadah. Kami berjanji ini tidak akan terulang lagi," kata Budi.
Kapolres Tanjung Balai AKBP Ayep Wahyu Gunawan mengatakan, walaupun permintaan maaf sudah disampaikan, proses hukum tetap dilanjutkan.
"Proses hukum tetap berjalan. Permohonan maaf itu mungkin bisa menjadi hal yang meringankan yang bersangkutan saat persidangan nanti," imbuh Kapolres.
[rus]
BERITA TERKAIT: