"Tidak boleh hanya menunggu dan berpangku tangan," tegas H. Muslim, Ketua Lazismu Wilayah Jawa Tengah yang juga tokoh penggerak Zakat di Kabupaten Kendal.
Dia menyampaikan itu dalam acara pelatihan duta zakat di Aula Baitul Hikmah RS PKU Muhammadiyah Surakarta kemarin (Rabu, 1/6).
Pelatihan yang yang diikuti 80 peserta dari unsur pimpinan cabang dan ranting Muhammadiyah, pimpinan cabang dan ranting Aisyiyah, perwakilan Amal Usaha Muhammadiyah, aktivis masjid serta masyarakat umum di Surakarta ini dalam rangka menyambut bulan Ramadhan 1437 H.
Dalam kesempatan itu juga, H. Muslim memotivasi peserta dengan banyak berkisah tentang keberhasilan Lazismu Kendal dalam menggerakan zakat hingga dalam satu tahun mampu menghimpun zakat sebesar Rp. 5 miliar.
Dia mengingatkan Lazismu Solo harus proaktif untuk melakukan sosialisasi, pengumpulan dana, penyaluran dan pelaporan sebagai bentuk transparansi.
"Jika Lazismu Solo ingin menjadi besar, maka harus dimulai dari saat ini," tandasnya.
Selain menghadirkan H. Muslim, Lazismu Solo juga mengundang Ustadz Anis Sumaji untuk mengupas Fikih Zakat dan praktik menghitung zakat. Tujuan dari pelatihan ini, memberi wawasan secara teori dan praktik mengenai ZIS.
"Melalui pelatihan ini kami berharap lahir para pejuang zakat yang handal dan terampil yang akan menjadi garda depan Lazismu Solo dalam mengumpulkan, mengelola dan menyalurkan ZIS,†ujar Reynal selaku Pelaksana Lazismu Solo.
"Semoga pelatihan ini bukan yang terakhir dan akan dilanjutkan dengan pelatihan-pelatihan berikutnya. Sehingga menguatkan sinergisitas di antara masyarakat, warga, Majlis dan Amal Usaha untuk mengembangkan Lazismu Solo ini," papar Eko salah satu peserta pelatihan.
[zul]
BERITA TERKAIT: