Di masa menjelang Pilkada Serentak 2017, publik terutama kaum muda diminta tidak memilih calon kepala daerah yang hanya asal membangun. Seharusnya, pilih kepala daerah yang mengerti isu lingkungan sehingga bisa mewujudkan pembangunan yang bersinergi dengan alam.
Pesan ini disampaikan Redaktur
RMOL Sumsel, Rosyida Rozali, saat menjadi pembicara dalam seminar internasional Peringatan Hari Bumi 2016 dengan tema Energy for Life, Environment to Live, Earth Day Is Everyday yang diselenggarakan Yayasan Alam Melayu Sriwijaya (Malaya), di Kuto Besak Theatre Restaurant (KBTR) Palembang (Rabu, 23/3).
Ida yang membahas peran media terhadap isu lingkungan mengakui masih banyak pemahaman masyarakat yang keliru soal energi dan sumber daya alam.
"Seperti penggunaan energi nuklir, banyak yang alergi terhadap energi tersebut. Padahal energi nuklir ini sangat murah biayanya. Bahkan negara semaju Amerika maupun Eropa juga menggunakan energi nuklir. Di Indonesia, energi nuklir ini dibuat menakutkan sehingga ramai-ramai kita menolaknya," kata dia, dikutip dari
RMOL Sumsel. "Inilah permainan dunia barat dan Amerika untuk mencegah Indonesia menggunakan energi nuklir. Kalau energi itu kita gunakan maka negara barat pasti mengalami kerugian karena biayanya memang murah," lanjut Ida, dalam seminar yang dibuka Wakil Gubernur Sumsel, Ishak Mekki, itu.
Mendekati pemilihan kepala daera (Pilkada), Ida meminta generasi muda dan mahasiswa berhati-hati memilih kepala daerah. Jangan sekadar memilih, tapi juga harus memahami program pembangunan yang akan dijalankan
"Sebagai pencinta lingkungan, mari kita lihat siapa kepala daerah yang peduli dan yang tidak peduli lingkungan. Jangan lagi ada seperti Bupati di Ogan Ilir, jangan pilih kepala daerah yang asal bangun, dan jangan pilih yang tidak punya konsep penyelamatan lingkungan," ucapnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: