Banjir Dan Longsor Sumbar Telan Korban Dan Sejumlah Jalan Terputus

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Senin, 08 Februari 2016, 11:11 WIB
Banjir Dan Longsor Sumbar Telan Korban Dan Sejumlah Jalan Terputus
Sutopo Purwo Nugroho/net
rmol news logo . Beberapa daerah di Provinsi Sumatera Barat seperti Kota Solok, Kabupaten Agam, Kabupaten Solok Selatan, dan Kabupaten Lima Puluh Kota, terjadi banjir dan longsor. Bencana ini terjadi hujan yang berlangsung terus-menerus sejak 5 Februari hingga sekarang.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho menerangkan banjir dan longsor di Kabupaten Solok Selatan terjadi di tiga kecamatan yaitu Sungai Pagu, Pauh Duo, dan Sangir. Banjir disebabkan meluapnya Sungai Batang Bangko, Sungai Batang Suliti dan Sungai Batang Lolo. Banjir dan longsor menyebabkan jalan Muaralabuh - Padang Aro Kerinci putus total.

"Dan longsor menimpa rumah warga sehingga enam orang tertimbun longsor pada 6 Februari pukul 20.00 Wib," kata Sutopo kepada media, Senin (8/2).

Jelas Sutopo, dua orang berhasil dievakuasi dalam kondisi meninggal dunia sedangkan empat orang masih tertimbun dan dalam proses pencarian.

Ia menambahkan, banjir juga menyebabkan 2.000 unit rumah terendam banjir hingga 1,5 meter dan 100 hektar sawah setinggi 1 meter. Dua jembatan kabupaten putus. Lalu lintas Payakumbuh - Pekanbaru lumpuh total. Saat ini kondisi masih hujan.

Sungai Batang Lembang meluap sehingga banjir di Kelurahan Koto Panjang Kecamatan Tanjung Harapan dan Kelurahan Kampai Tabu Karambie Kota Solok. Sebanyak 36 rumah terendam banjir. Di Kabupaten Agam, longsor terjadi pada 7 Februari pukul 02.00 Wib. Material longsor menutup akses jalan Bukittinggi - Lubuk Sikaping dengan panjang material longsor 15 meter setinggi 2,5 meter. Jalan telah dapat dilalui kendaraan.

Sementara itu, banjir di Nagari Pangkalan Kecamatan Pangkalan Nagari, Kabupaten Lima Puluh Kota 100 rumah terendam banjir hingga satu meter. Satu orang hanyut dan ditemukan tewas atas nama Padri (16 tahun).

"BPBD bersama TNI, Polri, PMI, Basarnas, SKPD dan masyarakat telah melakukan pendataan dan penanganan darurat. Posko didirikan dan membagikan makanan siap saji. Hujan masih berlangsung menyebabkan kesulitan pananganan," demikian Sutopo. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA