Siswi SMK yang Diculik dan Disekap Pulang ke Rumah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Kamis, 02 April 2015, 23:32 WIB
Siswi SMK yang Diculik dan Disekap Pulang ke Rumah
Winda Puspita/rmol
rmol news logo Siswi salah satu SMK dan bermukim di Ponpes Cintawana Singaparna Kabupaten Tasikmalaya ini bernama Winda Puspita Aulia (18). Ia yang hilang hampir sepekan lebih, kini telah kembali rumah.

Anak kelima dari tujuh bersaudara pasangan suami istri Suryana (50) dan Taronah (42), diculik dan disekap di sebuah kamar di wilayah Bandung. Guna memeriksa kesehatannya, korban yang warga Kampung Sabian, Kertaraharja, Taraju, Kabupaten Tasikmalaya ini langsung menjalani visum di RSUD Kabupaten Tasikmalaya, tadi siang.

Pemeriksaan dilakukan karena dikhawatirkan selama menghilang korban mendapat perlakuan kekerasan dan asusila.

Tidak hanya ke RSUD korban pun dibawa ke Puskesmas Tinawati Singaparna guna menjalani pemulihan psikologis. Sebab diketahui, pasca menghilang sikap korban menjadi lebih tertutup. Diduga mental korban yang masih tercatat sebagai siswa kelas XII SMK Cintawana itu ikut tertekan.

"Ketika pulang ke rumah, dia lebih murung dan tidak mau banyak bicara. Kami khawatir terjadi apa-apa selama menghilang. Maka kami disarankan untuk membawanya ke sini," kata Suryana.

Menurut Suryana, anaknya pulang sendirian dari Bandung dengan menumpangi bus Budiman. Suryana menjemput Winda di poll bus. Saat itu korban tidak mau berbicara, hanya tertunduk dan menangis. Beberapa hari bahkan korban bersikap demikian. Hingga akhirnya sedikit demi sedikit ia mulai terbuka dan mau bercerita.

Pengakuan korban, selama menghilang korban mendapat penyekapan dari beberapa orang tidak dikenal. Dirinya di kurung dalam sebuah kamar tidur selama hampir empat hari. "Tapi dia tidak banyak cerita perlakuan seperti apa yang dialaminya ketika di kamar tersebut," ucap Suryana.

Korban berhasil kabur namun malah tertangkap kembali oleh pihak lain yang diduga sebagai mucikari. Di sini korban kembali disekap selama dua hari. Bahkan korban kala itu ditawari untuk tinggal di sana guna menjadi anak asuhannya.

Lokasi penyekapan yang dibicarakan korban diduga berada di daerah Bandung. Sayangnya ia tidak mengetahui di mana letak pastinya.

Korban hanya ingat, dirinya bertemu seseorang di bunderan Linggajaya Kota Tasikmalaya, ketika hendak pergi ke Universitas Siliwangi guna mencari informasi pembukaan mahasiswa baru. Korban lantas diajak orang tidak dikenal itu dan baru tersadar setelah sampai di dalam ruangan kamar.

"Rupanya anak saya mendapat perlakuan hipnotis hingga nurut saja diajak oleh orang tidak dikenal," jelas Suryana.[dem]
 

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA