Janji itu disampaikan Indroyono ketika berada di Belitung dalam rangka menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-III Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA-ITB), Sabtu (14/3). Dikatakan Menko, uji coba penambahan listrik berkapasitas 2x16 MW sudah dilakukan, dan diharapkan dalam dua bulan sudah bisa beroperasi.
Pembenahan infrastruktur lainnya adalah pembenahan di Bandara H.A.S Hanandjoeddin, di mana saat ini panjang landasan pacu (runway) Bandara yang berlokasi di Tanjung Pandan, Belitung, ini hanya 2.225 meter.
"Rencananya, akan diperpanjang menjadi 2.550 meter. Tahun ini tambah 100 meter, sisanya tahun depan," kata Menko Indroyono.
Menko Maritim didampingi Menteri Pariwisata, Arief Yahya; Gubernur Babel dan Bupati Beltim beserta rombongan menuju Taman Wisata Laskar Pelangi Gantung, Belitung Timur. Di kawasan ini akan dibangun kawasan sinergi antara pusat hiburan, ruang konvensi, dan hotel.
Menko Indroyono berharap Belitung dapat menjadi salah satu icon poros maritim dunia dengan segala kesiapan infrastrukturnya.
Dalam arahannya, Menko Indroyono menyampaikan, guna mendukung Belitung sebagai Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata, Belitung tidak boleh hanya menjual wisata alam.
"Jadi yang dijual bukan hanya pemandangan alamnya saja, tapi olah otaknya harus dijual. Karena itu, salah satu kekayaan dari Belitung dan Beltim adalah situs-situs bersejarah yang harus digali," ujarnya.
Menko Indroyono juga mengusulkan agar harta karun dari laut atau dikenal juga dengan Benda Berharga Asal Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) dijadikan "cagar budaya". Kementeriannya akan mengkoordinasikan ide itu dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
"Agar dibuat museum yang lebih bagus dengan konstruksi bahari, isi museum tersebut akan disupport Kemenko Kemaritiman," tegasnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: