Di tengah guyuran salju, mereka bersabar antri untuk melihat peti mati Nemtsov prosesi pemakaman di Troyekurovskoye.
Antrian mengular panjang di sekitar taman, bukit dan tepat di Jalan Garden Ring Moskow. Mereka juga membawa bunga dan menyalakan lilin, seperti yang dimuat dalam
BBC (Rabu, 4/3)
"Dia adalah sinar cahaya kami," kata Valentina Gorbatova, warga Rusia berusia 80 tahun. "Dengan bantuannya, saya pikir Rusia akan bangkit dan menjadi negara yang kuat. Ini adalah impian semua orang progresif di Rusia."
Mantan Perdana Menteri Inggris John Major, yang berada di Moskow untuk memberikan penghormatan, menyerukan investigasi secara penuh dan transparan terkait pembunuhan Nemtsov.
Sementara itu, beberapa politisi Uni Eropa dan pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny dilarang untuk menghadiri pemakaman.
Namun beberapa jam kemudian, Navalny menuduh pihak berwenang Rusia bertanggung jawab terhadap pembunuhan tersebut.
"Saya percaya bahwa Nemtsov dibunuh oleh anggota pemerintah atau organisasi pro-pemerintah (termasuk Vladimir Putin)," kata Navalny yang kini tengah menjalani hukuman 15 hari penjara.
Dugaan lainnya dia bahwa Nemtsov telah dibunuh atas perintah pejabat di wilayah Yaroslavl, wilayah yang sedang diselidiki oleh Nemtsov karena kasus korupsi.
Anggota parlemen Latvia untuk Uni Eropa, Sandra Kalniete, mengatakan bahwa ia dilarang masuk ke Rusia tanpa alasan yang jelas. Ia telah menunggu selama dua jam di bandara Sheremetyevo, sebelum akhirnya ditolak untuk memasuki Moskow. Bogdan Borusewicz, anggota senat Polandia, juga dilarang memasuki Rusia untuk menghadiri acara pemakaman karena adanya penolakan visa.
Borusewicz diketahui berada di daftar nama pejabat Polandia yang dilarang bepergian ke Rusia. Daftar nama tersebut dibuat setelah Uni Eropa menjatuhkan sanksi pada Rusia atas keterlibatannya di Ukraina
.[mhs2/wid]
BERITA TERKAIT: