Namun, kondisi ekonomi Indonesia saat ini tidak menguntungkan masyarakat berpenghasilan kurang dan terbatas. Sehingga, kenaikan harga beras malah menyulitkan ekonomi masyarakat.
Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Alex Noerdin, menjelaskan, apabila berkaca dengan petani padi di luar negeri maka harga beras yang tinggi seharusnya membawa kebaikan.
"Harga beras itu di Jepang luar biasa tingginya. Petani Jepang itu paling sejahtera. Tapi, harga tinggi itu bagi rakyat Jepang tidak apa-apa. Karena, mempunyai penghasilan tinggi," kata Alex kepada
Rakyat Merdeka Online Sumsel.
Namun, lain lubuk lain pula ikannya. Inilah pepatah yang tepat menggambarkan kemampuan ekonomi masyarakat Sumsel khususnya dan Indonesia pada umumnya. Sehingga, diperlukan strategi jitu dari pemerintah untuk mengendalikan harga beras agar tidak ada pihak yang dirugikan oleh kenaikan harga.
"Sekarang masalahnya, penghasilan rakyat masih kurang dan terbatas. Jadi, harga beras harus ditekan. Sehingga, tidak merugikan salah satu pihak, dan akan menguntungkan semua pihak," tegasnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: