MoU itu sendiri, kata Saleh, dilakukan dalam rangka
visibility study dalam enam bulan kedepan.
"Terkait dengan kerjasama itu sama sekali tidak melibatkan unsur pemerintah apalagi penggunaan APBN ataupun penyertaan BUMN," tegasnya dalam dialog di
Metro Tv beberapa saat lalu (Minggu, 8/2).
Ia menyebut bahwa hal itu merupakan sesuatu yang biasa dalam dunia bisnis.
"Khusus yang Proton ini baru antara swata kita ke Malaysia dan belum sampai ke Kementerian Perindustrian," sambungnya.
Sementara itu menanggapi judul "MoU Signing Ceremony for the Development & Manufactur of Indonesia National Car" yang dibentangkan di balik panggung penandatanganan di mana juga hadir Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Malaysia Nadjib Razak itu, Saleh menegaskan sama sekali tidak ada kaitannya dengan rencana mobil nasional.
"Tidak ada sama sekali soal Indonesia national car," kata Saleh
"Backdrop
kan selalu EO (event organizer) yang buat," tandasnya.
[mel]