Namun tampaknya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tidak sabar menunggu hingga tahun 2027. Hal tersbeut terlihat ketika Jokowi, begitu ia biasa disapa, memerintahkan anak buahnya untuk melakukan beauty contest atau lelang mencari perusahaan swasta yang mau membangun MRT tahap II.
Menindaklanjuti hal tersebut, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama hari ini (Kamis, 24/4) menggelar pertemuan dengan salah satu perusahaan swasta yang tertarik untuk melakukan pembangunan MRT tahap dua ini. Namun, Basuki menolak bila Pemprov DKI harus membuat kajian terhadap proyek ini.
"Saya menolak. Kalau kita buat sendiri, banyak konsultan mau buat kajian tanpa resiko. Bisa nipu kita dan terlalu banyak asumsi yang membingungkan dan menghabiskan uang. Tapi kalau perusahaan swasta yang tertarik membantu kami buat kajian, tentu kajiannya nggak mungkin nipu. Kan uangnya dia juga," ujar pria yang akrab disapa Ahok ini di Balaikota, Jakarta Pusat, Kamis (24/4).
Bila ada perusahaan yang bersedia membangun MRT tahap II sekaligus melakukan kajian pembangunan dengan biaya sendiri, lanjutnya, maka Pemprov DKI Jakarta akan mengajukan permohonan pembangunan proyek ini kepada pemerintah pusat.
"Nah, silahkan bikin kajian. Kami akan buat surat ke Bappenas dan Kemenhub. Kami ingin Timur Barat DKI ambil alih saja kerjakan," kata Ahok.
Ahok berjanji dirinya akan membantu perusahaan tersebut agar izin dari pemerintah pusat bisa segera keluar.
Ia mengakui bila peran serta pemerintah pusat membangun MRT tahap II ini sangat penting. Karena proyek ini akan bersinggungan dengan Pemprov Jawa Barat dan Banten.
"Kita akan menggunakan sistem Public-Private Partnership (PPP). Tapi kita minta kemudahan dari mereka juga untuk menghubungkan. Karena dari Balaraja ke Cikarang. Kalau tanpa campur tangan pusat nggak mungkin dong kita ekspansi sampai ke wilayah mereka," jelasnya.
Mantan Bupati Belitung Timur ini mengungkapkan bahwa konsep pembangunan MRT tahap II ini akan mengandalkan dana dari investor. Artinya, Pemprov DKI tidak akan mengeluarkan dana sepeserpun.
Melalui kerja sama bisnis yang baik, Ahok yakin pasti ada perusahaan swasta yang tertarik menanamkan modalnya di proyek ini.
"Konsep Utara Selatan kan hutang kita dengan Jepang. Timur Barat kita tidak mau hutang. Semua jadi swasta. Tentu PT MRT akan jadi lead. Join," tandasnya.
[mel]
BERITA TERKAIT: