Kepala Desa Tinggede, Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi, Aslam Bongo, mengungkapkan bahwa kronologi memanasnya hubungan antar pemuda desa Tinggede dengan pemuda Kelurahan Tatanga Palu, berawal Minggu dini hari (16/2) sekitar pukul 03.00 Wita.
Seorang pemuda bernama Aldy, warga Desa Tinggede, bersama temannya melewati Kelurahan Tatanga dan diteriaki oleh sejumlah pemuda yang ada di Kelurahan itu. Karena merasa tersinggung, Aldy dan temannya nyaris terlibat perkelahian. Untung saja hal ini cepat diketahui dan langsung ditangani sehingga tidak merembet terhadap bentrok antar warga, yang sering terjadi antar kelurahan Tatanga dan Warga Desa Tinggede yang bisa mengakibatkan kerugian cukup besar.
"Dengan pengalaman yang selama ini terjadi, sehingga masalah nyaris terjadi bisa diantisipasi dengan cepat, melibatkan orang tua dan tokoh masyarakat sehingga perkelahian antar kelompok pemuda ini yang masih rumpun keluarga ini tidak terjadi," ujar Aslam Bongo kepada Rakyat Merdeka Online, di kediamannya di Desa Tinggede, Senin pagi (17/2).
Persoalannya, kata dia, biasanya menyangkut hal pribadi dan berdampak terjadinya bentrok warga.
Aslam Bongo juga mengimbau peranan orang tua lebih maksimal untuk mengantisipasi hal yang bisa membuat terjadi perkelahian antar kelompok pemuda, baik di desanya maupun di Kelurahan Tatanga Palu.
Para orang tua jangan membiarkan anaknya berada di luar rumah hingga larut malam. Diduga kuat, terjadinya bentrok warga justru diawali perkelahian antar kelompok anak muda.
[ald]
BERITA TERKAIT: