Mereka menuntut pemerintah daerah segera bertindak agar harga gas elpiji kembali normal dan tidak langka.
Ratusan ibu rumah tangga dari berbagai pelosok di Garut Senin pagi memblokade Jl Utama Pembangunan, tepatnya di Kantor Bupati Garut. Ditemani suaminya, para ibu rumah tangga ini mengeluh atas langkanya gas elpiji ukuran 3 Kg selama sebulan terakhir.
Selain langka, mereka juga merasa keberatan dengan harga gas elpiji 3 Kg mencapai Rp 28 ribu per tabung. Padahal harga eceran tertinggi yaitu sebesar Rp 14 ribu per tabungnya.
Massa yang nyaris menerobos pagar Kantor Bupati untuk menyampaikan aspirasinya dihadang petugas Satpol PP dan aparat kepolisian.
Bupati Garut Rudi Gunawan yang ada di dalam, kemudian keluar menemui pengunjuk rasa untuk menampung aspirasi pendemo. Bupati mengaku stok pasokan gas elpiji di wilayah Garut saat ini memang mengalami kekurangangan. Kementrian ESDM seharusnya memasok 29 juta tabung pertahun, tapi saat ini Kabupaten Garut hanya dipasok 16 juta tabung pertahunnya.
Tak hanya itu, dipicu naiknya harga dan ulah spekulan yang melibatkan oknum pemilik SPBE menambah arus distribusi gas ke daerah dipermainkan untuk mengeruk keuntungan sepihak.
Pemerintah Kabupaten Garut berjanji akan memperjuangkan nasib rakyatnya dengan mengajukan penambahan pasokan gas elpiji sebesar 5 juta tabung ke kementrian ESDM untuk mengantisipasi kelangkaan yang sudah terjadi dalam satu bulan terakhir ini.
[rus]
BERITA TERKAIT: