Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung, menyebut, untuk mengantisipasi lonjakan permintaan, pemerintah bersama Pertamina telah menyiapkan sejumlah langkah strategis guna menjaga distribusi tetap lancar.
"Saat ini stok elpiji rata-rata adalah 15,2 hari. Kita juga akan meningkatkan stok secara nasional sehingga untuk kondisi stok kita usahakan tetap stabil," kata Yuliot di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu 26 Februari 2025.
Pertamina, lanjut dia, telah menyiagakan 32 terminal elpiji, 731 fasilitas pengisian dan pengangkutan elpiji ke Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPBE), serta 6.517 pangkalan yang siap melayani masyarakat.
Yuliot menegaskan, di wilayah dengan permintaan tinggi, agen elpiji siaga dan pangkalan elpiji akan beroperasi selama 24 jam. Langkah ini diambil untuk menghindari potensi kelangkaan akibat meningkatnya konsumsi elpiji selama periode Lebaran.
"Jadi ini kita sudah lakukan antisipasi. Seluruh SPBE telah memperhitungkan perjalanan pengiriman elpiji dari depot elpiji ke SPBE untuk mengantisipasi kemacetan karena adanya peningkatan jumlah arus kendaraan selama Lebaran dan juga pada saat adanya kegiatan-kegiatan persiapan dalam menjelang Lebaran," pungkas dia.
BERITA TERKAIT: