Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan, 11 kecamatan terdampak banjir di Manado menyusul hujan deras yang terus mengguyur wilayah tersebut sejak Selasa (14/1) hingga saat ini.
Banjir terjadi di Kecamatan Sicala, Wenang, Singkil, Wanea, Tunginting, Paal Dua, Paal Empat dan Bunaken. Data sementara BNPB mencatat satu orang tewas tertimbun longsor dan sudah ditemukan, satu orang hilang, 10 rumah tertimbun longsor di Desa Kembes Satu Kecamatan Tombulu Kabupaten Minahasa, Rabu (15/1) sekitar pukul 11.55 Wita.
Lebih dari 2 ribu jiwa mengungsi ke tempat yang lebih aman. Puluhan mobil terendam dan hanyut banjir.
Tinggi banjir di bantaran sungai mencapai enam meter. Sedangkan di Kota Manado, banjir mencapai tinggi sekitar 1,5 meter.
"Ada empat jembatan putus. Saat ini masih terjadi hujan," kata Sutopo menambahkan melalui rilis elektroniknya yang diterima redaksi, sesaat lalu.
Di Kanaan, Ranotana Weru Lingkungan 9, banjir yang berasal dari luapan sungai telah naik hingga ketinggian mencapai atap rumah. Sementara, di Lingkungan 1, warga terjebak di dalam rumah dan tidak bisa keluar. BPBD Sulawesi Utara, bersama BPBD Kota Manado, TNI, Polri, PMI, Basarnas, Tagana, SKPD, relawan dan masyarakat masih melakukan evakuasi dan penanganan darurat.
"Warga untuk sementara dievakusi di Hotel Swissbell, Hotel Tengunpura, dan Kantor Walikota Manado," jelasnya.
Angin kencang terjadi di sekitar Manado hingga kecepatan 15-20 knot. Tinggi gelombang di perairan utara Mando 3-5 meter. Pantauan citra satelit menunjukkan awan masih banyak di sekitar Sulut. Potensi banjir masih cukup tinggi.
"Pendataan masih dilakukan," demikian Sutopo.
[wid]
BERITA TERKAIT: