Dalam acara pemberian Bantuan Modal Kerja bagi pelaku Usaha Mikro dan Kecil, Kepala Negara mengungkapkan alasan utamanya untuk menjadi kelompok penerima pertama suntikkan vaskin yang dimulai pekan depan.
"Insya Allah Minggu depan ini dimulai. Sudah dimulai disuntik vaksin. Nanti yang pertama kali disuntik saya. Saya ingin menunjukkan bahwa vaksinnya aman," ujar Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, yang dikutip melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (6/1).
Vaksin yang diyakini aman, disebutkan Jokowi, adalah ketika sudah melewati tahapan uji klinis. Oleh karenanya dia menegaskan vaksin yang akan diberikan nanti aman dan efektif untuk menciptakan kekebalan tubuh.
"Karena sudah melalui uji klinis tidak hanya sekali-dua kali, sudah diuji," tegasnya.
Disamping itu, mantan Wali Kota Solo ini juga memastikan pemerintah mendapatkan izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA) untuk vaksin asal China, Sinovac, dari Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM).
"Tapi ini kita masih menunggu hasil pengujian, nanti akan keluar izin darurat penggunaan dari BPOM dan kita harapkan minggu ini atau minggu depan keluar," ungkapnya.
Lebih lanjut, Jokowi menyebutkan pihak-pihak lain yang akan menjadi kelompok penerima pertama vaksin Covid-19, selian dirinya dan juga para menteri dan atau kepala lembaga kabinet Indonesia Maju.
"Setelah itu, sehari mungkin atau dua hari setelah itu, langsung saya yang disuntik yang pertama vaksinnya. Kemudian dokter dan perawat, kemudian seluruh masyarakat. Saya harapkan, setelah divaksinasi ini, keadaan mulai kembali normal kalau sudah 70 persen penduduk Indonesia disuntik vaksin," tuturnya.
"Kita hitung 70 persen itu ketemunya 182 juta yang harus disuntik. Bapak-Ibu bisa bayangin kita harus nyuntik 182 juta orang. Selesainya kapan, ya kan? Tapi kita akan kerja keras terus, kita berharap nanti kurang-lebih insyaallah bisa kita selesaikan," demikian Joko Widodo.
BERITA TERKAIT: