Begitulah yang diungkapkan Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Dr. Sonny B. Harmadi, dalam diskusi virtual yang disiarkan kanal Youtube BNPB, Jumat (23/10).
"Kalau dia (OTG) membawa virus tidak menggunakan masker, sementara sebelahnya membawa virus tapi menggunakan masker, itu probabilitas menularinya 70 persen," ujar Sonny.
Berdasarkan kajian epidemiologi yang dilakukan Satgas Penanganan Covid-19, negara-negara yang menggalakkan penggunaan masker secara ketat kepada masyarakatnya selama 3 minggu, kasus positifnya menjadi turun drastis.
"Kasusnya hanya tersisa 20-25 persen, kasus (positif) hariannya," ungkap Sonny.
Bahkan, lanjut Sonny, negara di Asia Timur seperti Jepang berusaha mengubah kebiasaan masyarakatnya untuk selalu menggunakan masker agar tidak tertular Covid-19, dan itu berhasil.
Karena berdasarkan penelitiannya, masyarakat sana telah sadar, bahwa meskipun sudah diterapkan menjaga jarak sejauh 2 meter, kemungkinan tertular corona melalui aerosol masih bisa terjadi.
"Di Jepang, ketika mereka sudah tidak enak badan, itu masyarakatnya sudah punya kesadaran untuk menggunakan masker. Jadi masker bukan hanya karena pandemi, tapi mereka tidak mau menulari (penyakitnya), karena imunnya sedang turun mereka juga melindungi," terangnya.
"Jadi ada kepedulian sosial. Nah ini juga saatnya kita belajar dari kesalahen sosial, melindungi orang lain. Karena, kalau kita menggunakan masker adalah bentuk perlindungan terhadap diri kita dan juga orang lain," demikian Sonny B. Harmadi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: