Desakan itu datang dari Ketua Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Fahmy Alaydroes.
Fahmy meminta ada kebijakan
screening di Bandara-Bandara di seluruh Indonesia untuk mendeteksi dini orang-orang asing dan orang yang baru kembali dari luar negeri, terutama dari negara yang jadi endemi virus tersebut.
"Penting ada sosialisasi
early warning system bahaya virus Zika dan usaha pencegahan penularan dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) sebagaimana pada virus dengue dan chikungunya. Pemerintah perlu memberikan
travel warning kepada masyarakat yang hendak bepergian ke negara-negara terjangkit," kata Fahmy, Kamis (1/9).
Fahmy mengingatkan, virus Zika yang berasal dari benua Amerika kini sudah menyebar ke Asia termasuk Singapura. Virus ini menular melalui gigitan nyamuk
aedes aegypti. Virus Zika yang masuk ke tubuh manusia akan menimbulkan gejala ringan seperti demam, linu otot dan tulang, serta sakit kepala.
Zika pun sangat terkait dengan kelahiran bayi dengan kondisi microcephaly atau pengecilan tengkorak kepala dan juga penciutan otak.
"Tentunya, bila ini meluas akan terjadi banyak bayi yang memiliki otak cacat dan berdampak pada munculnya generasi yang menjadi beban keluarga dan pemerintah," jelas Fahmy.
[ald]