Pengamat politik, Andi Yusran, menilai rotasi memang bagian dari kebutuhan organisasi. Namun, intensitas rotasi yang terlalu cepat justru dapat menimbulkan persoalan baru.
“Rotasi dalam organisasi adalah sebuah keniscayaan, merupakan kebutuhan dalam penyegaran organisasi. Namun demikian, jika rotasi itu dilakukan tidak dalam kerangka yang jelas, maka rotasi itu bisa mengganggu kinerja organisasi,” ujar Andi kepada RMOL, Rabu, 26 November 2025.
Ia menilai pola yang kini terjadi di Kejaksaan Agung sudah berada di luar kebiasaan.
“Apa yang terjadi di Kejaksaan Agung dengan durasi rotasi yang terbilang singkat adalah sesuatu yang abnormal. Idealnya rotasi dilakukan dalam jangka waktu tertentu setelah selesainya masa evaluasi kinerja aparatur, paling tidak butuh waktu satu tahun untuk mengukur kinerja, baru kemudian dilakukan rotasi ataupun mutasi aparatur,” sambungnya.
Dalam keputusan terbaru Jaksa Agung, terdapat 12 jaksa yang mengalami pergeseran posisi. Beberapa di antaranya bahkan belum genap beberapa bulan menjabat.
Di antaranya Saiful Bahri Siregar, yang baru 16 hari menjabat Wakajati Sultra, kini dipindah menjadi Wakajati Jatim. Hari Wibowo, yang baru empat bulan menjabat Wakajati Jatim, digeser menjadi Direktur A di Jampidum.
Lalu I Putu Gede Astawa, yang baru menerima jabatan Wakajati Bali pada 17 Juli, belum sampai akhir tahun sudah digeser menjadi Direktur III bidang Intelijen.
Nasib serupa dialami Sunarwan. Baru empat bulan menduduki posisi Wakajati Papua, ia kini dipindah menjadi Wakajati Bali. Jefferdian, yang baru menjabat Direktur Pertimbangan Hukum sejak Oktober, pada November digeser menjadi Kajati Papua. Irene Putrie, yang baru empat bulan menjabat Wakajati Kepri, juga dipindah menjadi Direktur Pertimbangan Hukum.
Sementara Diah Yuliastuti, yang baru empat bulan menjadi koordinator di bidang Datun, kini mengisi posisi Wakajati Kepri.
Rotasi paling kilat terjadi pada Ardiansyah. Baru dilantik 13 Oktober sebagai Inspektur Muda Keuangan, ia langsung dipindahkan menjadi koordinator di bidang Intelijen.
Dengan rentetan rotasi dalam waktu sangat singkat itu, perdebatan mengenai efektivitas, konsistensi, dan arah pembinaan karier di tubuh kejaksaan diprediksi masih akan terus berlanjut.
BERITA TERKAIT: