Komisi III Soroti Penembakan di Tempat Hiburan Malam: Bukti Pengawasan Longgar

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Kamis, 08 Mei 2025, 12:48 WIB
Komisi III Soroti Penembakan di Tempat Hiburan Malam: Bukti Pengawasan Longgar
TKP penembakan di tempat hiburan malam di Samarinda/Polres Kaltim
rmol news logo Kasus penembakan brutal yang menewaskan seorang pengunjung di salah satu tempat hiburan malam di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, menjadi bukti longgarnya pengawasan keamanan.

“Harusnya ada pengawasan ketat, apalagi di tempat-tempat hiburan malam yang rawan terjadinya tindak kriminalitas,” kata Anggota Komisi III DPR RI, Abdullah kepada wartawan, Kamis 8 Mei 2025.

Abdullah meminta pihak kepolisian menjalankan tugasnya dengan baik dalam memastikan stabilitas keamanan di setiap wilayah.

Selain itu, Abdullah juga meminta pemerintah pusat dan pemerintah daerah mengevaluasi sistem pengawasan serta keamanan di setiap tempat hiburan malam.

Jika tidak ada evaluasi dan perbaikan, Abdullah khawatir aksi premanisme dan penggunaan senjata ilegal mengancam keselamatan masyarakat.

“Kejadian ini sangat mengganggu rasa aman warga. Fakta bahwa pelaku dapat membawa dan menggunakan senjata api di dalam area tempat hiburan adalah bentuk kelalaian serius yang tidak boleh dibiarkan," kata Abdullah.

"Negara tidak boleh kalah dengan aksi-aksi premanisme. Apalagi ini terjadi di ruang publik. Seharusnya bisa diawasi secara ketat," sambungnya.

Penembakan terjadi di salah satu tempat hiburan malam (THM) di Jalan Imam Bonjol, Kota Samarinda pada Minggu 4 Mei 2025 sekitar pukul 04.30 WITA. Peristiwa tersebut menewaskan seorang pengunjung berinisial D (34) dengan lima luka tembak.

Informasi terkini, sembilan pelaku penembakan dan pembunuhan itu telah dibekuk jajaran Satreskim Polresta Samarinda dan Jatanras Polda Kaltim dalam waktu 1X24 jam. Senjata api (senpi) yang digunakan pelaku ditemukan dikubur di area perkebunan wilayah Samarinda Seberang.

Dari hasil pemeriksaan sementara para pelaku, terungkap motif kasus pembunuhan berencana tersebut dipicu dendam lama antara para pelaku dengan korban. Pembunuhan itu pun diduga kuat terkait peredaran sabu.

Atas perbuatannya, sembilan pelaku dikenakan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana. Saat ini, polisi masih mendalami kasus tersebut.rmol news logo article




Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA