Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bertemu Dirut Pertamina, Jaksa Agung Pastikan Stok Pertamax 2024 Aman untuk Kendaraan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/bonfilio-mahendra-1'>BONFILIO MAHENDRA</a>
LAPORAN: BONFILIO MAHENDRA
  • Kamis, 06 Maret 2025, 15:59 WIB
Bertemu Dirut Pertamina, Jaksa Agung Pastikan Stok Pertamax 2024 Aman untuk Kendaraan
Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin setelah bertemu Direktur Utama PT Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, di Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan pada Kamis, 6 Maret 2025./RMOL
rmol news logo Jaksa Agung ST Burhanuddin memastikan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) milik Pertamina yang ada saat ini aman digunakan untuk kendaraan.
Selamat Berpuasa

Masyarakat pun diminta tidak perlu khawatir, tetap tenang, dan tidak mudah terprovokasi, karena saat ini stok BBM yang beredar sesuai standar.

"Bahan bakar minyak adalah barang habis pakai dan jika dilihat dari sisi lamanya stok kecukupan BBM yang sekitar antara 21-23 hari, maka BBM yang dipasarkan pada tahun 2018-2023 tidak ada lagi stok pada tahun 2024," kata Burhanuddin usai bertemu Direktur Utama PT Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, di Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Kamis 6 Maret 2025.

Burhanuddin juga memastikan, penyidikan dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) merupakan penyidikan dari periode 2018 sampai 2023.

Itu sebabnya, Burhanuddin mengatakan BBM pada 2024 sampai sekarang sudah sesuai standar.

"Penyidikan ini tempus delicti-nya, waktu kejadiannya adalah tahun 2018-2023. Tolong ini, tempus ini nantinya akan mempengaruhi tentang kondisi minyak premium ya, minyak pertamax yang ada di pasaran. Artinya bahwa mulai 2024 ke sini itu tidak ada kaitannya yang sedang diselidiki. Artinya kondisi Pertamax yang ada sudah bagus dan sudah sesuai dengan standar yang ada di Pertamina," papar Burhanuddin.

Terakhir, Burhanuddin meminta agar masyarakat tetap memberikan dukungan kepada Pertamina.

"Kami berharap agar masyarakat tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang belum tentu kebenarannya dan tidak dapat dipertanggungjawabkan. Kami akan terus memberikan dukungan kepada PT Pertamina dalam menjalankan tugas khususnya dalam melaksanakan persediaan BBM dalam menghadapi bulan suci Ramadan serta persiapan pelaksanaan Idulfitri 1446 H," kata Burhanuddin.

Sejauh ini Kejagung telah menetapkan sembilan tersangka BBM oplosan. Yaitu Riva Siahaan selaku Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga; Sani Dinar Saifuddin selaku Direktur Feedstock and Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional; Yoki Firnandi selaku Direktur Utama PT Pertamina International Shipping; Agus Purwono selaku VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina International.

Lalu Muhammad Kerry Adrianto Riza selaku Beneficially Owner PT Navigator Khatulistiwa; Dimas Werhaspati selaku Komisaris PT Navigator Khatulistiwa dan Komisaris PT Jenggala Maritim; Gading Ramadhan Joedo selaku Komisaris PT Jengga Maritim, Direktur PT Orbit Terminal Merak; Direktur Pemasaran Pusat Pertamina Patra Niaga, Maya Kusmaya; dan VP Trading Produk Pertamina Patra Niaga, Edward Corne.

Sementara itu, Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung, Abdul Qohar menjelaskan modus operandi korupsi para tersangka. Riva mengimpor bahan bakar minyak dengan kadar RON 90 atau setara dengan Pertalite yang banyak digunakan kendaraan bermotor di SPBU Pertamina.

Padahal seharusnya yang diimpor dalam kesepakatan dan pembayarannya adalah Pertamax dengan RON 92.

"Dilakukan blending, di storage depo untuk menjadi RON 92 dan hal tersebut tidak diperbolehkan," kata Qohar kepada wartawan.

Tak puas sampai di situ, tersangka juga melakukan markup kontrak shipping (pengiriman) dilakukan oleh tersangka Yoki yang membuat negara mengeluarkan fee sebesar 13-15 persen.

Dari sini, tersangka M. Kerry Adrianto Riza mendapatkan keuntungan yang membuat negara merugi hingga Rp193,7 triliun.
 
Para tersangka dijerat dengan Pasal 2 Ayat 1 Juncto Pasal 3 Juncto Pasal 18 UU Tipikor Jo Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHP. rmol news logo article
EDITOR: AGUS DWI

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA