"Pertama, UMA selaku Staf Anggaran Divisi III PT Waskita Karya periode 2017 sampai 2019, kedua WHY selaku Kepala Bagian Penganggaran PT Waskita Karya periode 2003 sampai 2018," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Harli Siregar dalam keterangan yang diterima redaksi.
Selain dua mantan pegawai Waskita Karya, Kejagung juga memeriksa pegawai Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yakni SR selaku Kasubdit Teknik Jembatan pada Direktorat Jenderal Bina Marga.
Pemeriksaan saksi dilakukan untuk memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan dalam perkara dimaksud.
Sebelumnya, Kejagung telah menetapkan DP yang merupakan Kuasa KSO PT Waskita-Acset sebagai tersangka baru dalam kasus ini pada Selasa, 6 Agustus 2024 lalu.
“Saudara DP selaku Kuasa KSO PT Waskita-Acset oleh penyidik dipandang telah dapat alat bukti yang cukup sehingga yang bersangkutan ditetapkan sebagai tersangka,” kata Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung, Kuntadi.
Dalam dugaan kasus korupsi proyek jalan Tol Jakarta Cikampek II (Japek) elevated alias Tol MBZ ini, Kejagung telah menetapkan Direktur Operasional PT Bukaka Teknik Utama, Sofiah Balfas (SB), sebagai tersangka.
Sebelum SB, Kejagung juga telah menetapkan 4 tersangka pada kasus yang merugikan keuangan negara hingga Rp1,5 triliun ini.
Mereka adalah pensiunan BUMN PT Waskita Karya, IBN; DD selaku Direktur Utama PT JJC periode 2016-2020; YM selaku Ketua Panitia
Lelang; dan TBS selaku tenaga ahli.
BERITA TERKAIT: