Deputi Bidang Pencegahan dan Monitoring Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Pahala Nainggolan mengatakan, munculnya nominal Rp90 juta per orang berasal dari pengakuan Kaesang untuk penggunaan pesawat komersial.
"Yang bersangkutan bilang, tadinya dia mau naik kelas bisnis berempat, satunya Rp90 juta, tapi diajak nebeng, dia bilang kalau
business class itu Rp90 juta, ya saya terima saja dulu angkanya. Misalnya kalau ditetapkan jadinya berapa, ya saya belum tentu juga ngikut itu, belum tentu lah," kata Pahala kepada wartawan di Kantor Sekretariat Negara (Setneg), Jakarta, Rabu (18/9).
Lanjut Pahala, putra bungsu Presiden Joko Widodo itu juga mengaku ditemani 3 orang saat melancong ke AS. Yakni sang istri Erina Gudono, kakak Erina, dan stafnya.
"Dia berangkat, yang Kaesang berempat, temannya mana saya tahu sama siapa dia di pesawat. Seingat saya, saya enggak bilang sama siapa, tapi dia berempat, ya dari Jakarta berempat," terang Pahala.
Pahala pun mengaku tidak mengetahui apakah pemilik pesawat jet pribadi yang merupakan teman Kaesang berinisial Y itu juga ikut satu pesawat dengan Kaesang atau tidak.
"Di situ disebut empat orang. Soal siapa di situ enggak tahu saya, pilotnya berapa orangnya, krunya, saya enggak ngerti. Tujuannya ke mana, belok dulu ke mana, belum sedetail itu. Tapi yang bilang dia nebeng nanti saya tanya, nebeng ke siapa, pasti kita tanya," pungkas Pahala.
Kaesang bersama timnya secara inisiatif pribadi mendatangi KPK untuk memberikan klarifikasi terkait penggunaan pesawat jet pribadi, Selasa siang (17/9). Kaesang mengaku bahwa pesawat yang digunakan untuk pergi ke AS merupakan milik temannya.
"Tadi saya juga di dalam mengklarifikasi mengenai perjalanan saya di tanggal 18 Agustus ke Amerika Serikat, yang numpang atau bahasa bekennya nebeng lah, nebeng pesawatnya teman saya," ucap Kaesang.
BERITA TERKAIT: