Hal itu disampaikan Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies) Anthony Budiawan menanggapi impor beras Bulog hingga 921 persen.
Selain itu, Anthony menduga ada pernyataan Bulog yang tidak benar terhadap impor beras Vietnam ke Indonesia.
Pasalnya, menurut Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, mayoritas impor beras pada Maret 2024 justru berasal dari Vietnam sebesar 286,26 ribu ton, disusul Thailand 142,65 ribu ton, Myanmar 76,61 ribu ton, Pakistan 61,57 ribu ton, dan India sebesar 100 ton.
"Ada indikasi Bulog telah menyampaikan pernyataan tidak benar, alias berbohong," kata Anthony Budiawan dalam keterangan tertulisnya, Selasa (9/7).
Dia lantas mempertanyakan siapa pemasok beras Vietnam tersebut dan meminta KPK mengusut Tan Long Group.
"Pertanyaannya, siapa pemasok beras dari Vietnam tersebut? Apakah bukan Tan Long Group, perusahaan beras terbesar Vietnam?" tanyanya.
"Karena itu, KPK wajib mengusut semua dokumen penawaran tender impor beras tersebut, apakah ada konspirasi tender (pengkondisian) yang merugikan keuangan negara," demikian Anthony Budiawan.
BERITA TERKAIT: