Anggota Dewas KPK, Syamsuddin Haris, mengatakan, modus Pungli yang diduga dilakukan 93 pegawai Rutan KPK bermacam-macam, di antaranya memesan makanan, dan agar bisa menggunakan handphone (HP).
Pernyataan itu disampaikan Syamsuddin Haris kepada wartawan, di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK, Jalan HR Rasuna Said Kav C1, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (22/1).
Menurutnya, uang pungli yang diterima 93 pegawai itu digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, diterima secara cash maupun transfer ke rekening bank dari keluarga tahanan.
"Untuk beli bensin, makan, segala macam. Lagi pula itu tidak sekaligus, jadi ada yang sebulan dapat Rp1 juta, ada yang sebulan dapat Rp1,5 juta, sesuai posisi masing-masing," jelasnya.
BERITA TERKAIT: