Jurubicara Bidang Penindakan dan Kelembagaan KPK, Ali Fikri mengatakan, pengumpulan alat bukti kegiatan penyidikan ini terus dilakukan dengan cara melakukan penggeledahan.
"Hari ini juga dilakukan penggeledahan di salah satu tempat kediaman pihak yang ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara ini di daerah Depok," ujar Ali kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa sore (28/3).
Sebelumnya, tim penyidik telah melakukan penggeledahan di kantor Kementerian ESDM dan Ditjen Minerba pada Senin (27/3). Dari penggeledahan di dua lokasi itu, tim penyidik menemukan mengamankan berbagai dokumen yang menerangkan adanya dugaan pencairan fiktif tunjangan kinerja ASN di Kementerian ESDM.
Pada Senin (27/3), KPK secara resmi mengumumkan sedang melakukan penyidikan baru tersebut yang diduga merugikan keuangan negara mencapai puluhan miliar rupiah.
Namun demikian, KPK belum bisa membeberkan identitas pihak-pihak yang telah ditetapkan sebagai tersangka hingga uraian perbuatan pidananya. Hal itu akan diumumkan ketika dilakukan upaya paksa penangkapan atau penahanan terhadap para tersangka.
KPK menyebut bahwa, uang korupsi itu digunakan untuk pembelian aset, untuk "operasional", termasuk adanya dugaan dalam rangka untuk pemenuhan proses-proses pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
BERITA TERKAIT: