Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Firli Bahuri: Penegakan Hukum Bukan Persaingan, Mari Berantas Korupsi Secara Harmoni

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/idham-anhari-1'>IDHAM ANHARI</a>
LAPORAN: IDHAM ANHARI
  • Rabu, 20 April 2022, 19:03 WIB
Firli Bahuri: Penegakan Hukum Bukan Persaingan, Mari Berantas Korupsi Secara Harmoni
Ketua KPK Firli Bahuri saat tatap muka dengan 55 Jaksa yang baru bergabung bersama KPK/Ist
rmol news logo Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menggelar pertemuan dengan 55 jaksa yang baru dilantik menjadi jaksa KPK di Gedung Merah Putih, Jakarta Selatan, Rabu (20/4). Firli mengapresiasi Jaksa Agung yang mengirimkan SDM terbaik untuk memperkuat KPK.

Dalam pidatonya, Firli menyampaikan pesan Jaksa Agung ST Burnahuddin bahwa para jaksa dari Korps Adhiyaksa yang bergabung ke KPK bagaikan dikirim ke kawah candradimuka. Firli mengungkap, Jaksa Agung berharap para jaksanya banyak belajar, sehingga nanti saat kembali ke Kejaksaan sudah memiliki kemampuan yang lebih dalam pemberantasan korupsi.

“Dan jikalau kembali diharapkan sudah siap tempur memperkuat jajaran Adhiyaksa dalam pemberantasan korupsi,” kata Firli.

Dihadapan para jaksa, Firli kemudian membeberkan empat persoalan kebangsaan yang harus diselesaikan secara bersama antara lain persoalan korupsi, bencana alam, terorisme dan radikalismen serta narkotika.

Menurut Firli, Pada isu terorisme, radikalisme, dan narkotika masyarakat dan pemerintah telah berposisi siap siaga melindungi keluarga dan memerangi paparan serta sebarannya.

“Tetapi pada masalah korupsi tampaknya, kita semua masih kelu, belum satu barisan perjuangan, dan sulit berkomitmen,” ujar Firli.

Oleh karena itu, menurut Firli sangat perlu membangun budaya antikorupsi, sehingga satu suara bisa membuka sebuah kasus, satu keberanian bisa membongkar serangkaian kejahatan, dan satu kejujuran bisa menutup kesempatan pencurian uang rakyat.

Firli menegaskan bahwa pemberantasan korupsi merupakan pekerjaan yang tidak akan pernah tuntas. Banyak orang menduga sistem politik yang ada menstimulasi korupsi, tapi, Firli bertanya apakah ada keinginan untuk melakukan perbaikan sistem politik? Terutama internalisasi sikap anti korupsi dari partai politik sebagai pohon kekuasaan?

“Perubahan-perubahan sangat diperlukan, sehingga budaya anti korupsi bisa diterima dan diterapkan sebagai “pilihan hidup baru” seluruh elemen bangsa tanpa terstimulasi hasrat jahat yang tersistem,” ujarnya.

Diakhir kesempatan, Firli Bahuri, menyampaikan bahwa penegakan hukum bukan persaingan dan pertikaian. Bukan pula terkait siapa yang lebih unggul atau lebih hebat. KPK tidak perlu pula kebakaran jenggot, merasa “ganjil” karena prestasi Kejaksaan RI.

“Semua pihak memiliki tanggung jawab pemberantasan korupsi. KPK sungguh bersyukur karena pemberantasan korupsi itu berjalan efektif, sebab semua aparat penegak hukum akhirnya bisa bekerja sama. In harmonia progressio!, mari memberantas korupsi secara harmoni. Itulah sejatinya pekerjaan aparat  penegak hukum yang efektif seketika pemberantasan dikerjakan bersama-sama,” Firli menekankan.

Menurut Firli kinerja Korps Adhiyaksa terhadap kerja pemberantasan korupsi merupakan satu tarikan nafas bersama KPK yang terus menggelorakan orkestrasi pemberantasan korupsi yakni menyentuh kamar-kamar kekuasaan bekerja membersihkan Indonesia dari praktik-praktik korupsi.

“KPK menantikan karya anda semua untuk aksi pemberantasan korupsi,” demikian Firli.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA