Novel dalam satu kesempatan mengisahkan detik-detik ketika ia disiram dengan air keras pada 11 April 2017 lalu tersebut.
"Beberapa pengalaman menyatakan orang yang diserang menggunakan air keras dengan dosis yang cukup besar, itu beberapa meninggal. Ketika diserang saya merasa gagal nafas. Rasanya muka seperti terbakar. Jadi kalau serangan terhadap saya dilihat sebagai upaya pembunuhan, itu benar," kata Novel, seperti dikutip dari
Tabloid Obor Rakyat, Kamis (11/4).
Dalam kesempatan tersebut, sepupu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu juga sangat meyakini kasus yang menimpanya tidak akan pernah terungkap.
"Perkembangannya sampai sekarang pun sepertinya tetap begitu. Sama seperti penyerangan-penyerangan terhadap orang-orang KPK lainnya. Jadi penyerangan seperti ini bukan hanya terhadap diri saya," tutur Novel.
Lulusan Akademi Kepolisian 1998 itu kemudian mengungkap sejumlah kasus teror yang menimpa sejawatnya di KPK. Menurutnya, ada pegawai lembaga antirasuah itu yang diculik ketika bertugas, diancam secara verbalm hingga diteror secara psikologis.
"Ancaman itu banyak sekali. Sebagaimana yang lainnya, ini tidak diungkap," pungas Novel.