"Jadi untuk sketsa wajah baru jadi dua. Yang satu belum. Itu kan kesaksian dari saksi. Ada saksi, ada Pak Eko, ada Ustad Beni, lalu dari keluarga Novel," ujar Kabid Humas PMJ Kombes Argo Yuwono di kawasan Koja, Jakarta Utara, Senin (31/7).
Argo menjelaskan, totalnya ada tiga buah sketsa yang akan disebar. Namun, satu dari tiga sketsa itu masih dalam proses perampungan.
Menurut Argo, kedua sketsa yang sudah rampung, berdasarkan keterangan awal terkait adanya sosok yang menanyakan baju gamis di kawasan kediaman Novel. Tepatnya, sekira enam hari sebelum penyiraman air keras terjadi.
Lalu, informasi kedua berkaitan dengan kemunculan orang tidak dikenal yang berada di tempat wudhu masjid.
"Itu nanti kami kroscek kembali apakah saksi kenal nggak. Nanti kami informasikan ke masyarakat kenal atau tidak," jelas Argo.
Meski demikian, sketsa tersebut belum dapat dipastikan sebagai pelaku penyerang Novel. Keseluruhannya akan dirangkum bersama dengan keterangan saksi dan bahkan Novel sendirian saat insiden tersebut terjadi.
"Nanti kami lihat lagi apakah benar tidak orangnya. Nanti kami sampaikan seperti apa‎ dan kami gambarkan agar bisa disampaikan ke masyarakat. Kalau dapat orangnya kami cek dia kemana saja H-1 dan 2. Dia kemana saja (orang dalam sketsa wajah)," demikian Argo.
Penyidik KPK Novel Baswedan diserang orang tak dikenal dengan air keras pada 11 April lalu. Tepatnya, saat Novel baru saja usai menunaikan ibadah salat Subuh di Mahsid tak jauh dari kediamnnya.
Hingga kini, belum ada titik terang terkait sosok pelaku penyerangan tersebut. Polisi beralasan, tidak ada saksi mata yang melihay dengan jelas saat insiden terjadi.
[rus]
BERITA TERKAIT: