"Saya melihat bahwa, negara kita kalau bicara masalah suku, ras apalagi agama, menjadi isu sensitif," ujar Tito di hadapan ratusan pengacara yang tergabung dalam Forum Advokat Pembela Pancasila (FAPP) di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Senin (5/6).
Kedatangan ratusan advokat itu dilakukan untuk beraudiensi dan diskusi dengan Kapolri Tito tentang masalah kebhinnekaan.
Tito mengisahkan pengalamannya saat bertugas di daerah konflik di antaranya, Poso, Ambon hingga Sampit. Menurut Tito, sejumlah konflik yang ada di sana dipicu masalah sepele.
"Saya mengalami pengalaman pahit, di kasus Ambon, Poso. Apalagi sampai sekarang belum berakhir. Saya ikut operasi (penanganan konflik) tahun 1998 lalu. Berarti hampir 19 tahun. Kalau sudah ada korban tewas, sudah tumpah darah, susah kita menghilangkan. Ekornya panjang sekali," kenang Tito.
"Perlu kita refresh kembali kesatuan dan persatuan bangsa," ucap alumni Akpol 1987 itu, menambahkan.
[wid]
BERITA TERKAIT: