Ratu Mariyuana Sembunyi Di Balik Kerudung Abu-abu

Dideportasi Tadi Malam

Minggu, 28 Mei 2017, 08:37 WIB
Ratu Mariyuana Sembunyi Di Balik Kerudung Abu-abu
Schapelle Leigh Corby/Net
rmol news logo Ratu Mariyuana asal Australia, Schapelle Leigh Corby, dideportasi ke negara asalnya, tadi malam. Proses deportasi mulai dari keberangkatan rumah tahanan sampai ke Bandara Ngurah Rai, Bali berlangsung dalam pengawalan ketat aparat polisi. Semua proses itu dilalui Corby sambil bersembunyi di balik kerudung abu-abu.

Pesawat Malindo Air tujuan Brisbane, Australia lepas landas dari Bandara IGusti Ngurah Rai, Bali pada pukul 10 tadi malam waktu setempat. Di pesawat inilah Corby meninggalkan Bali dengan senyum yang lega. Lega karena dinyatakan bebas dan bisa pulang ke Tanah Airnya, dia juga bisa mengelabui 40 wartawan yang kebanyakan asal Australia yang terus membuntutinya sedari siang.

Sebelumnya, Corby direncanakan terbang ke Australia dengan menumpang pesawat Virgin Air dengan jadwal keberangkatan pukul 22.10 WITA. Kabar kepulangannya itu sudah jadi headline sejumlah berita daring di Austalia. Tak sedikit wartawan yang membeli tiket Virgin Air di jam yang sama agar bisa satu pesawat dengan Corby.

Mendekati pukul 10 malam, tak ada yang aneh. Boarding pass Corby dan kakaknya Marcedes Corby sudah dikeluarkan pihak bandara. Namun pada menit-menit terakhir sebelum panggilan masuk ke pesawat, pihak Corby memberitahu petugas bandara bahwa mereka tidak jadi naik Virgin Air dan ganti naik Malindo Air dengan tujuan yang sama. Para wartawan yang mengetahui itu pun kecele dan gigit jari. Apalagi, jadwal keberangkatan Malindo Air adalah 10 menit lebih awal daripada keberangkatan Virgin Air.

Proses deportasi mantan ratu kecantikan ini memang menyita perhatian warga Australia. Puluhan wartawan asal negeri itu berkumpul di Bali untuk malaporkan proses deportasi Corby mulai dari kediaman kakaknya, lanjut ke Kantor Balai Pemasyarakatan, sampai malam meluncur ke bandara. Sehari sebelum pulang, Corby pun bikin akun Instagram yang beralamat di @schapelle.corby. Postingan pertamanya yakni gambar dua anjing milik kakaknya bernama Luna dan May. "Going to miss these two. My puppies #Luna&May," demikian ditulis Corby, yang kini berusia 39 tahun.

Tak sampai 24 jam, jumlah pengikut akun Corby mencapai ribuan pengguna. Sampai tadi malam, sudah mencapai 67,5 ribu pengikut. Selain memposting foto terakhirnya dengan para sahabatnya di Bali, foto-foto lain yang diposting Corby adalah tentang pengawalannya saat mengurus proses kebebasan kemarin, serta fotonya di dalam pesawat Malindo Air.

Proses deportasi Corby yang sebelumnya mendapat pembebasan bersyarat diawali dari rumah kontrakan tempat dia menjalani bebas bersyarat sejak 2014, sekitar pukul 4 sore. Dari sana, Corby menuju ke Kantor Balai Pemasyarakatan di Denpasar yang memakan waktu kurang lebih satu jam perjalanan. Di sini, Corby mengambil surat bebas dan administrasi penyerahan dari Bapas ke petugas imigrasi. Usai dari sana, Corby meluncur ke Bandara Ngurah Rai. Corby tiba di bandara sekitar pukul 6 petang. Proses penyerahan Schapelle Corby ke Imigrasi Ngurah Rai hingga check-in di Bandara dikawal cukup ketat oleh petugas kepolisian.

Ada pun Corby merapat terus ke tubuh kakaknya. Wajahnya ditutupi kerudung abu-abu yang menjuntai sampai bahunya. Air muka Corby tak terlihat. Pengawalan Corby melibatkan 2 unit kendaraan taktis, 2 unit mobil PJR dan belasan kawalan petugas Sabhara dari Polresta Denpasar. Pengawalan dilakukan sejak dari rumah kontrakan milik kakaknya.

Kabid Pemberantasan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bali, AKBP Ketut Artha mengatakan, pengawalan ketat untuk mengantisipasi jika ada ancaman terhadap Corby dari sindikat narkoba. Kata dia, walaupun petunjuk Gubernur Bali I Made Mangku Pastika agar proses deportasi Corby dilakukan secara normal dan biasa saja, namun keselamatannya harus dijaga.

"Mengingat yang bersangkutan adalah mantan narapidana narkotika yang menjadi sorotan di negara asalnya. Tidak tertutup kemungkinan menjadi incaran dari sindikat narkotika," ujar Artha.

Begitu pula ketika Corby tiba di Bandara Ngurah Rai Bali, mobil Innova hitam DK 1988 KX yang ditumpanginya masuk ke apron melalui loading dock. Kemudian Corby turun memasuki gedung terminal dan langsung diarahkan ke kantor Imigrasi Ngurah Rai.

Corby adalah mantan narapidana kasus narkoba jenis ganja sebanyak 4,2 kg. Dia dijuluki Ratu Mariyuana dan divonis pengadilan 20 tahun kurungan penjara. Corby kemudian mendapatkan berbagai remisi hingga grasi dari Presiden SBY sampai bebas bersyarat dengan total masa menjalani hukuman yakni sekitar 9 tahun. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA