PENGAKUAN FREDDY BUDIMAN

Komisi III: Narkoba Musuh Bersama, Informasi Sekecil Apapun Penting Ditindaklanjuti

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Sabtu, 06 Agustus 2016, 11:55 WIB
Komisi III: Narkoba Musuh Bersama, Informasi Sekecil Apapun Penting Ditindaklanjuti
Aboebakar Al Habsi/Net
rmol news logo Indonesia sudah menjadi salah satu pasar potensial bagi peredaran narkoba jaringan internasional.

Hal itu ditegaskan anggota DPR Komisi III Aboebakar Alhabsyi dalam diskusi mingguan bertajuk "Hitam Putih Pemberantasan Narkoba" di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (6/8).

Buktinya, tambah dia, saat ini sekitar 30,9 persen mahasiswa di Indonesia telah menjadi korban narkoba. Kondisi ini mengkuatirkan.

"4.333 perguruan tinggi Indonesia, ada mahasiswa dari 7 juta perguruan tinggi, 30,9 persen mahasiswanya pengguna narkotika," urainya.

Penyalahgunaan narkotika dan obat-obat terlarang lainnya juga menyumbangkan angka kematian tertinggi. Rata-rata 30-50 orang meninggal akibat narkoba. Total korban 15 ribu jiwa setiap tahunnya.

"Belum lagi HIV AIDS dan lain sebagainya dan kerugian ekonomi Rp 50 triliun per tahun dari narkoba ini," cetusnya.

Karena itu, hemat dia, informasi sekecil apapun, termasuk dari terpidana kasus narkoba yang sudah dihukum mati, alm. Freddy Budiman, harus ditindaklanjuti oleh aparat penegak hukum.

"Narkoba musuh kita bersama. Apapun informasi yang memudahkan pembokaran peredaran narkoba harus kita hantam. Segala sesuatu yang memudahkan membongkar peredaran narkoba itu kita telusuri. Itu penting. Karena bahayanya lebih daripada teroris lebih dari bom. Karena dia menghancurkan generasi ke depan," tegasnya.[wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA