"Saya minta bapak Kapolri memberikan perhatian serius terhadap kasus human trafficking disertai penjualan organ ini karena korbannya sudah mencapai 27 orang. Kalau perlu dibentuk tim khusus dari pusat untuk mengusut kasus ini," ujar Jokowi dalam pembicaraan via telepon dengan Kapolri di ruang tunggu VVIP bandara El Tari Kupang, NTT, Sabtu (30/7).
Tak sampai disitu, menurut Fendy Mugni, salah satu perwakilan DPP Pospera dalam rilisnya yang diterima redaksi, Jokowi juga meminta kronologi korban atas nama Yufrida (14) yang dibawa ke Malaysia tanpa sepengetahuan keluarga. Meski kembali, Yufrida sudah tak bernyawa dengan organ dalamnya hilang.
"Salah satu orangtua korban sedianya akan kami hadirkan saat itu tapi terkendala protokoler," tutur Fendy yang melaporkan kasus itu langsung ke Presiden Jokowi.
Turut hadir dalam pertemuan bersama Presiden Jokowi yakni Ketua Umum DPP Pospera, Mustar Bona Ventura, Ketua DPD Pospera NTT Iant Lily dan jajaran pengurus Pospera NTT.
"Presiden dalam kesempatan tersebut bahkan meminta Kapolri untuk bekerjasama dengan berbagai pihak termasuk Panglima TNI yang diperlukan untuk segera menuntaskan kasus tersebut," demikian Fendy.
[wid]
BERITA TERKAIT: