"Fit dan proper test atas Tito ini terlalu cepat dan buru-buru banget. Karena seperti DPR belum punya info apapun tentang Tito," kata Direktur Center For Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi, kepada wartawan, sesaat lalu (Rabu, 22/6).
Fit and proper test Tito di DPR besok seolah hanya prosedur yang harus dilewati tanpa keseriusan, atau cuma "stempel" DPR agar Tito cepat dilantik. DPR seakan tidak memerlukan verifikasi dan investigasi data dan dokumen tentang Tito.
Bahkan, data dan dokumen dari PPATK dibikin seperti "abal-abal", padahal menyatakan pernah ada 14 rekening Tito di bank swasta sejak 2004-2014. Selain 14 rekening itu, Tito juga pernah punya tiga rekening di bank pemerintah; sedangkan istri Tito punya empat rekening di bank lain. (Baca: PPATK:
Tak Ada Transaksi Mencurigakan Di 17 Rekening Komjen Tito)
"Empat belas rekening di bank swasta dianggap tidak mencurigakan, biasa-biasa saja. Pernyataan kedua lembaga ini sangat mencurigakan dan prematur untuk menyatakan 14 rekening biasa-biasa saja," ucap Uchok.
CBA meminta DPR untuk kritis dan mengejar motif Tito memiliki belasan rekening itu. Menurut Uchok, polisi yang jujur dan bersih sebetulnya cukup punya satu rekening. Apalagi Tito adalah sosok berlatarbelakang Reserse atau intel.
"Artinya antara sosok pribadi seorang intel dengan puluhan rekening, sama-sama sebuah misteri yang janggal banget," tegasnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: