Demikian ditegaskan Ketua Komisi VIII DPR Saleh Partaonan Daulay melalui pesan tertulis diterima di Jakarta, Senin (25/1).
"BNN menjadi tulang punggung pemberantasan narkoba, tetapi tidak bisa sendirian. BNN harus mendapat dukungan dari kementerian dan lembaga lain, termasuk para tokoh masyarakat," kata Saleh.
Anggota Fraksi Partai Amanat Nasional itu mengatakan BNN dan kepolisian telah melakukan banyak hal dalam pemberantasan narkoba. Namun, narkoba belum bisa diberantas secara tuntas, bahkan belakangan terkesan semakin marak.
Peredaran narkoba di kota-kota besar, terutama Jakarta, tidak boleh dipandang sebelah mata. Pasalnya, kata Saleh, para mafia narkoba semakin berani dan terbuka.
"Fenomena ini bisa saja menunjukkan bahwa peredaran narkoba jauh lebih besar dibandingkan jumlah aparat penegak hukum kita. Kalau itu betul, Indonesia sudah betul-betul darurat narkoba," imbuhnya.
Ia mencermati, peredaran narkoba saat ini tidak lagi di tempat-tempat elit, tetapi juga sudah membaur di perumahan-perumahan masyarakat biasa sehingga akses untuk mendapatkannya pun lebih mudah.
"Itu sudah sangat mengancam. Pemerintah harus melakukan aksi nyata dalam memberantas peredaran narkoba dan para bandarnya," tutur Saleh.
Saleh mengingatkan guru, dosen, pimpinan perusahaan bahkan aparat hansip di kelurahan perlu dilibatkan dalam pemberantasan narkoba karena mereka bersentuhan langsung dengan masyarakat.
"Setidaknya, mereka bisa diajak untuk bersama-sama melakukan sosialisasi tentang bahaya narkoba," ujarnya.
[wid]
BERITA TERKAIT: