IPW: Jangan Sandera Nasib Samad, BW Dan Denny!

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Kamis, 07 Januari 2016, 08:37 WIB
IPW: Jangan Sandera Nasib Samad, BW Dan Denny<i>!</i>
bw dan samad/net
rmol news logo . Profesionalisme Kejaksaan Agung dan Bareskrim Polri patut dipertanyakan. Sebab hingga saat ini berita acara pemeriksaan (BAP) mantan pimpinan KPK Bambang Widjojanto (BW) dan Abraham Samad tidak kunjung dilimpahkan ke pengadilan. Kasus dugaan korupsi yang melibatkan mantan Wakil Menkumham Denny Indrayana juga tidak kunjung dituntaskan Bareskrim Polri untuk dilimpahkan ke kejaksaan.

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane mengatakan akibat tidak jelasnya sikap Kejagung dan Bareskrim, nasib ketiga tokoh itu, yakni Samad, BW, dan Denny menjadi terkatung-katung dan tersandera.

"IPW berharap Jaksa Agung bersikap tegas dalam memberi kepastian hukum kepada Samad dan BW Samad. Segera limpahkan BAP-nya ke pengadilan atau segera dihentikan kasusnya," terang Neta dalam rilisnya, Kamis (7/1).

Lanjut Neta, begitu juga dengan Bareskrim perlu memberikan ketegasan, apakah kasus Denny akan dilanjutkan atau tidak. Jika tidak dilanjutkan, Bareskrim harus segera mengeluarkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) untuk kasus itu.

Sebelumnya Denny sudah dijadikan tersangka. Terakhir awal November 2015 Denny datang ke Bareskrim mempertanyakan tentang pengajuan lima saksi ahli pakar hukum yang disampaikannya. Sejak itu kasus Denny tak ada kabar beritanya lagi. Apalagi setelah Kabareskrim Komjen Budi Waseso dicopot dari jabatannya, kasus Denny seperti ditelan bumi.

"Kejagung dan Bareskrim harus menjelaskan kepada publik tentang perkembangan dan nasib kasus yang menyangkut ketiga tokoh itu. Penjelasan Kejagung dan Bareskrim adalah sebuah penghargaan terhadap supremasi hukum dan kepastian hukum. Meskipun banyak pihak yang bermanuver agar kasus itu dihentikan, Kejagung dan Bareskrim harus bersikap profesional, cepat dan tepat agar ketiga tokoh itu tidak tersandera dan publik tidak bertanya-tanya sampai kapan kasusnya dituntaskan," demikian Neta. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA