"Suporter yang terlibat perusakan dan penganiayaan kami tindak tegas dan kini mereka masih menjalani pemeriksaan," kata Kapolda Jawa Tengah Irjen Nur Ali seperti dikutip
Antara, Sabtu (19/12).
Polisi telah melarang ratusan suporter Bonek yang tidak terlibat bentrokan, melanjutkan perjalanan ke Lapangan Maguwo Harjo, Sleman.
"Mereka dipulangkan dengan pengawalan ketat anggota Polda Jatim," kata Nur Ali.
Tetapi polisi masih mendalami kasus ini untuk mengungkap pelaku utama insiden tersebut.
Kapolres Sragen AKBP Ari Wibowo mengaku masih mendalami 431 suporter Bonek dan meminta keterangan dari 32 suporter Aremania, demi mengungkap siapa saja yang terlibat adalam aksi maut itu.
"Kami langsung menghadang enam truk yang mengangkut suporter Bonek dan digiring ke Polres Sragen usai kejadian," katanya.
Dua suporter Arema Cronus Malang tewas dikeroyok pendukung Surabaya United di Sragen, Sabtu pagi, saat kedua rombongan berpapasan ketika sama-sama hendak menuju stadion tempat "delapan besar" Piala Jenderal Sudirman diadakan di Sleman, Yogyakarta.
Bentrok dua suporter terjadi di SPBU Jatisumo Ngampal Sragen dan bengkel batas kota Nglorok Sragen, Sabtu sekitar pukul 04.15 WIB.
Korban tewas adalah Eko Prasetyo alias Jum (35) warga Desa Sebaluh, Pujon, Batu, Malang, dan Slamet (24) warga Pohgajeh, RT 4, Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar.
Mereka ditusuk senjata tajam, sedangkan 431 Bonek ditahan di Polres Sragen. Polisi juga menyita celurit, samurai, ruyung, gir, dan katapel dari para suporter.
[wah]
BERITA TERKAIT: