"Lembaga ini untuk menghindari tumpang tindih penanganan kasus. KPK masuk juga di situ, dengan demikian semua lembaga hukum bisa tukar menukar informasi, " kata Alex di Jakarta.
Ketua Dewan Pembina Laskar Ampera Arief Rahman Hakim Angkatan 66 ini menyoroti kinerja lembaga penegak hukum satu tahun pemerintahan Jokowi-JK.
Untuk kinerja kejaksaan, kata dia, lembaga itu sudah berjalan dengan baik. Hanya masih terkesan lambat.
"Sejak zaman Jaksa Agung Abdurrahman Saleh dan Hendarman, Kejaksaan lumayan bagus. Buktinya tidak ada gejolak," ucapnya.
Namun, lanjut dia, saat ini perlu dijadikan catatan terkait pola rekruitmen jaksa. Menurutnya, itu harus dilakukan lebih jeli lagi dengan menjaring orang-orang yang punya kredibilitas bagus.
"Bukannya mereka tidak bagus tetapi dalam perjalanannya mereka kurang ditambah dengan ilmu-ilmu. Dalam praperadilan sering kalah, terutama untuk kasus- kasus menonjol. Ini yang disayangkan. Saya pikir itu perlu dikaji ulang," jelas Alex.
Ditanya soal kasus dugaan suap yang melibatkan Rio Capella yang menyebut-nyebut nama kejaksaan, Alex mengatakan, sampai saat ini belum ada bukti keterlibatan kejaksaan di dalam kasus itu.
Selain kejaksaan, dia juga menyoroti kinerja KPK yang sudah baik. Alex mengaku salah satu orang yang setuju lembaga antirasuah itu tetap eksis. Orang-orang yang ingin membubarkan KPK karena merasa tidak nyaman dengan itu.
Terkait apa yang dilakukan Presiden Jokowi dengan menunda revisi UU KPK dinilainya sudah tepat, supaya situasi
cooling down. Soalnya kalau dibiarkan, akan berpolemik terus dan meresahkan masyarakat, sementara kondisi ekonomi saat ini sedang melambat. Itu akan berpengaruh.
Terakhir, soal kinerja kepolisian, Alex melihat sudah ada perkembangan yang menggembirakan. Lembaga itu juga sudah membongkar beberapa kasus korupsi kelas kakap.
[wid]
BERITA TERKAIT: