"Mudah-mudahan dari hasil pemeriksaan dari Bareskrim soal petinggi pelabuhan bisa merecord mafia di sana," kata Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie Massardi ketika berbicara dalam Forum Senator Untuk Rakyat "Mafia Pelabuhan Vs Poros Maritim" di kawasan Cikini, Jakarta (Minggu, 30/8).
Dia yakin keboborokan di pelabuhan tidak hanya melibatkan orang yang di lapangan, tetapi juga ada pejabat yang lebih tinggi yang membecking.
Pembersihan mafia di pelabuhan sangat penting dilakukan. Namun perlu diluruskan, kata Adhie, selama ini di Indonesia yang dilabeli mafia itu orang di luar pemerintahan. Mafia diasosiasikan dengan pengusaha, bukan pejabat pemerintah.
"Kalau di film-film, mafia itu muncul krna ada regulasi, biurokrasi, politisi, penegak hukum, kemudian pengusaha dan bandit di lapangan. Kita dengar mafia itu kan dianggapnya hanya swasta, jagoan di luar. Tapi sebenarnya mafia muncul karena ada kerjasama, korupsi, kolusi, antara penyelenggara negara, pengusaha dan bandit yang mengambil keutungan," paparnya.
Lebih lanjut dia mengatakan pembersihan mafia di pelabuhan Indonesia penting dilakukan agar bisa meningkatkan daya saing.
"Jadi sebetulnya aparat kita yang dibawah yang pelaksana banyak yang baik. Cuma dari settingan pimpinannya bermain, ini yang membuat jadi rumut. Apalagi ketika Indonesia memasuki rezim pemilu, sehingga cost politik lima taun ini menjadi jelas dan ini yang makin susah untuk memberantas mafia di sektor riil," tukasnya.
[dem]
BERITA TERKAIT: