Begitu jawaban calon Kapolri Komjen Pol Badrodin Haiti dalam fit and proper test di Komisi III DPR RI, Senayan, Jakarta (Kamis, 16/4).
"Dalam menanggulanginya, kita melakukan pendataan dan analisis kasus-kasus yang sudah terjadi. Seperti waktu kejadian, lokasi-lokasi yang rawan, jumlah pelaku, modus operandi dan jenis motornya," ujarnya.
Dalam hal pencegahan, lanjutnya, Polri telah memberikan penyuluhan dan bimbingan kepada masyarakat agar tidak menjadi korban.
"Kita memberi tips-tips menghindari begal. Misal melewati jalan yang sepi, kalau merasa ada yang membuntuti itu masyarakat tahu harus melakukan apa," sambung jenderal bintang tiga tersebut.
Sementara pencegahan yang dilakukan Polri di lapangan antara lain dengan melakukan patroli, baik terbuka maupun tertutup. Termasuk melakukan pendataan dan monitoring kepada para mantan begal yang sudah keluar.
"Lalu penegakan hukum, baik melalui operasi maupun razia hingga pada tahap penyelidikan. Itu biasanya dari jaringan yang sudah tertangkap. Razia dilakukan dalam jam-jam dan tempat-tempat tertentu. Sementara penyelidikan dilakukan untuk pengungkapan jaringan," sambungnya.
Lebih lanjut, Badrodin mengatakan bahwa dalam penanganan begal, masyarakat diimbaun untuk tidak main hakim sendiri.
[rus]
BERITA TERKAIT: