Wali Kota Palembang yang kini berstatus non aktif itu menghubungi Muhtar pada pertengahan Mei 2013.
Begitu keterangan yang disampaikan oleh mantan asisten sekaligus supir Muhtar Ependy yang bernama Miko Fanji Tirtayasa, saat bersaksi dalam sidang terdakwa Romi Herton dan istri, Masyito, di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (8/1).
Miko menduga komunikasi Romi ke bosnya dilakukan karena Romi merasa dizalimi.
"Saya tidak tahu itu siapa, tapi minta tolong pihaknya dizalimi dalam perkara pilkada. Bapak (Muhtar) bilang akan bilang ke bos besar, lalu tutup telepon," kenang Miko.
Saat ditanya siapa bos besar itu, Miko menyebut bahwa itu kemungkinan besar adalah Akil Mochtar.
"Waktu itu saya tidak tahu bos besar siapa, di BBM (Blackberry Messenger) ada burung garuda Pancasila, itu pak Akil (Mochtar)," terang dia.
Setelah itu, Miko menjelaskan Muhtar sempat menghubungi kembali orang yang meminta tolong kepadanya waktu itu. Orang tersebut disimpan dalam handphone Muhtar dengan nama 'Kyai PLB'.
Saat itu, Muhtar menyebut bahwa bos besar meminta 3 dus pempek kepada orang tersebut.
"Lama berselang Pak Muhtar bilang, kiai itu Pak Romi yang dizalimi pihak lawan," terang dia.
Kendati begitu, Miko tidak tahu jelas apakah "pempek" yang dimaksud adalah uang atau barang lain. Dia juga tak tahu apakah permintaan tersebut akhirnya dipenuhi atau tidak.
[ald]
BERITA TERKAIT: