Tudingan tersebut berangkat dari tidak kunjung diperiksanya SDA sejak ditetapkan menjadi tersangka di kasus haji yang merugikan negara lebih dari Rp 1 triliun ini. Parahnya, SDA bahkan masih bisa melakukan aktivitas politiknya.
"Sudah hampir enam bulan, sejumlah saksi diperiksa tapi kasus haji tidak ada perkembangan signifikan, ini kinerja KPK perlu dipertanyakan," kata peneliti Indonesia Budget Center (IBC), Roy Salam saat dihubungi, Jumat (24/10).
Langkah KPK yang bergerak lambat itu, terang Roy, membuat publik pesimistis terhadap penuntasan kasus ini. Padahal publik sempat menaruh harapan besar ketika KPK mengajukan pencekalan terhadap Wardatul Asriah, istri SDA dan sejumlah politikus lainnya.
"Tapi ya itu tadi, nggak ada perkembangan signifikan, dan kami khawatir SDA ada kesempatan untuk menghambat proses penyidikan," duga dia.
Seperti diketahui, beberapa minggu terakhir SDA terus melakukan aktivitas politik tanpa merasa malu dirinya telah menyandang status tersangka KPK. Bahkan, dalam berbagai kesempatan SDA menyatakan bahwa KPK salah paham dalam penyidikan kasus haji.
[rus]
BERITA TERKAIT: