Mulai dari Tahanan Sampai Pimpinan KPK Dites Urine

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Senin, 11 Agustus 2014, 12:56 WIB
Mulai dari Tahanan Sampai Pimpinan KPK Dites Urine
rmol news logo Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional melakukan tes urine terhadap tahanan KPK hari ini, Senin (11/8). Tes dilakukan untuk mencegah dan memberantas penggunaan narkoba di kalangan para tahanan.

Wakil Ketua KPK, Zulkarnain mengatakan, selain para tahanan, tes urine juga dilakukan terhadap seluruh unsur pegawai KPK.Mulai dari pejabat struktural sampai dengan pegawai honor. Bahkan, sampai ke unsur pimpinan KPK.

"(tes urine) Untuk menjaga dan mencegah agar pegawai KPK tak ada yang terkait dengan penyalahgunaan narkoba dan obat-obatanan terlarang lainnya. Ini sangat penting bagi kita sehigga kita tiap tahun melaksanakan sejak 2006 sampai 2013 kita melaksanakan setiap saat dan tak diketahui oleh para pegawai," kata Zul.

"Kita hanya memberitahukan menjelang pelaksanaan dan insyaallah selama ini semua peg KPK muilai pimpinan, penasehat, outsource, bebas narkoba. kita harapkan ke depan dengan berusaha mencegah, seoptimal mungkin sehingga KPK ke depan integritasnya terpelihara dengan baik," sambung dia.

Bagi pegawai yang kedapatan terbukti menggunakan barang haram, tegas Zul, akan mendapatkan sanksi. Dalam kode etik KPK, kata Zulkarnain, jika terbukti menggunakan narkoba maka termasuk pelanggaran berat.

"Di KPK ada peraturan, di kode etik juga kalau terbukti penyalahgiunaan narkoba itu termasuk penyelewenagan berat. sehgga bisa diberhentikan dengan hormat," katanya.

Sama seperti pegawai, para tahanan yang terbukti kedapatan mengkonsumsi narkotika juga akan menerima ganjaran.

"Tahanan juga nanti akan kita tentukan sansksi yang sesuai, posisi dari tahanan itu sendiri. Tapi jelas untuk tahanan perlakuannya beda dengan pegawai. Bisa diproses secara hukum dan bisa tejadi larangan bertamu, atau sesuai ketentuan Karutan sendiri," terangnya.

Sementara itu Deputi Pemberdayaan Masyarakat BNN, Brigjen Siswandi membenarkan proses tes urin dilakukan secara mendadak.

"Jadi belum ada yang tahu, ketua KPK tak menyampaikan dan sekaran dilaksanakan dan antri masuk kamar kecil. Laki dan perempuan sama-sama dites urin," kata Siswandi pada kesempatan yang sama.

Siswandi mengklaim tes urine juga dilakukan dilembaga lainnya. Kandati demikian, diakui Siswandi, pihak istana negara belum dilakukan tes urin.

"Ini belum. Nanti kita coba kita akan masuk," tandasnya.[wid]



Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA