"Kok berita bohong sampean percaya," kata Anas usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (29/1).
Kendati begitu, Anas mengaku berkawan dengan Rahmad yang pernah menjabat Wakil Direktur Eksekutif Partai Demokrat itu.
"Iya perkawanan. Nggak ada (bisnis). Mungkin Nazar yang ada (bisnis)," terang dia sembari membantah memiliki tambang batubara di Kalimà ntan.
Sekedar informasi, Rahmad adalah loyalis Anas Urbaningrum dan sudah pernah diperiksa KPK, pada Selasa kemarin (28/1). Rahmad disebut-sebut sebagai bendahara nonstruktural, yang diduga mengetahui ke mana uang mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu disimpan.
Uang itu sendiri disebut-sebut berasal dari setoran kader Partai Demokrat yang hendak mengajukan diri menjadi calon kepala daerah. Uang setoran itu kemudian disimpan Anas melalui Rahmad di Singapura dan British Virgin Island. British Virgin Island sendiri diketahui sebagai tempat pencucian uang. Sebelumnya, nama British juga muncul dalam persidangan Luthfi Hasan Ishaaq di Pengadilan Tipikor.
[rus]
BERITA TERKAIT: