Usai diperiksa, Ratna cuma bilang dicecar banyak pertanyaan saat diinterogasi oleh penyidik. Tapi, ketika terus didesak, dia akhirnya mengaku ditanyakan soal pemberian fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP) untuk Bank Century. Namun, sama saja rincian pertanyaan mengenai apa lagi-lagi tak dibeberkan olehnya.
"
Oh nggak apa-apa kan, beliau kan gubernur BI mestinya kalau ada surat beliau ya tandatangan, gitu aja," kata dia saat ditanya keterkaitan bekas Gubernur BI, Boediono dengan pemberian FPJP Bank Century, di Kantor KPK, Jakarta, Rabu (22/1).
Ratna kelihatan tak serius menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan awak media kepadanya. Wanita berkerudung ungu itu kelihatan lebih sering menjawab pertanyaan awak media sambil cengengesan. Salah satunya, tugas-tugasnya kala pemberian FPJP untuk Bank Century.
"Sebagai petugas
cleaning service," kata dia sambil ketawa.
Disinggung siapa yang harus ikut bertanggung jawab, Ratna menyebut, semua pihak yang ikut dalam rapat pemberian FPJP dan penetapan bank gagal harus bertanggung jawab. Sebab, kata dia, keputusan itu diambil bersama.
"Iya lah, (keputusan) BI kan kolektif kolegial," terangnya.
Bekas Gubernur BI, Boediono disebut-sebut ikut terlibat dalam perkara ini. Saat ditanyakan soal itu, Ratna malah mengaku tidak mengerti sama sekali mengenai hal itu.
"Duh, saya
nggak ngerti ya, karena saya sekolahnya Insinyur," elak dia.
[rus]
BERITA TERKAIT: